Home » » Pengertian Mesin CNC Dan Fungsinya ?

Pengertian Mesin CNC Dan Fungsinya ?

Written By Bambang Purnomo on Selasa, 16 Agustus 2016 | 04.21

cnc-pu-2a-fanuc1

Mesin CNC bubut

(Fanuc System)

Pengertian mesin CNC


CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin

perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang

mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut

akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja

yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan

mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan

pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool

atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan

dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan

kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan)

serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi

daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman,

pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.

Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat

membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan

secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah

melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat ketelitian

mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena penggunaan

ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak

memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan lancar.

Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas berlubang

sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol. Setelah tahun 1950,

ditemukan metode baru mentransfer data dengan menggunakan kabel RS232, floppy

disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan Kabel (Computer Network Cables) bahkan

bisa dikendalikan melalui internet.

Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan

sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia

menjadi mesin-mesom otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka

benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang

banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi

dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang

operator mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu

lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak

dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila

menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih

rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya

akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.

Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,

berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan

lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally

Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan

dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semi

otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada.

Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja yang telah

direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi

atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ualang

agar program benar-benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan,

serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat

melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking

melalui monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang

dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah

berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.

Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,

antara lain: (a) mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana

pendidikan, dosen dan training. (b) mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC

yang digunakan untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagai

mana mestinya. Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,

antara lain: (a) mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya

pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal

dengan mesin bubut CNC, (b) mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang

memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal

dengan mesin frsais CNC. (c) mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu

mengerjakan pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan

peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas

pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesin

CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).

Cara Mengoparasikan Mesin CNC

Pada banyak jenis mesin CNC, cara mengoperasikannya cukup dengan memasukan perintah numerik melalui tombol tombol yang memang disediakan untuk input data. Untuk anda ketahui juga bahwa, masing masing mesin bubut ini memiliki spesifikasi tersendiri, sesuai dengan dimana dia di produksi

Namun, secara garis besar, cara mengoperasikan mesin bubut cnc ini ada 2 cara:

Sistem Absolut


Jika kita menggunakan sistem ini, maka penempatan titik awal akan digunakan sebagai titik acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin bubut berlangsung.

Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakan pada sumbut pusat benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujungnya. Sementara itu pada Mesin Frais, titik referensinya diletakan pada titik temu antara dua sisi benda kerja yang dikerjakan

Sistem Incremental

Menggunakan sistem incremental, penempatan titik awal yang digunakan sebagai acuan selalu berpindah sesuai dengan titik aktual yang dinyatakan terakhir kali. Untuk mesin Bubut maupun mesin frais berlaku cara yang sama

Setiap gerakan pada benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong tersebut dianggal sebagai titik awal yang akan digunakan sebagai acuan pada pekerjaan berikutnya

Namun, dengan semakin banyak dan berkembangkanya kebutuhan masyarakat dan industri akan mesin ini maka juga dikembangkan berbagai jenis mesin CNC. Tentunya hal ini bertujuan agar bisa memenuhi kebutuhan untuk setiap jenis pekerjaan, terutama yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2018. notryingjustdoing - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger